Dunia hiburan Korea Selatan kembali diguncang oleh kabar mengejutkan. Aktor ternama Kim Soo Hyun dikabarkan pernah menjalin hubungan dengan Kim Sae Ron sejak aktris itu berusia 15 tahun. Saat itu, Kim Soo Hyun sudah berusia 27 tahun, sehingga muncul tuduhan bahwa ia melakukan child grooming—sebuah tindakan manipulatif yang bertujuan membangun kepercayaan dengan anak di bawah umur untuk kepentingan tertentu.
Asal Mula Isu Ini
Isu ini pertama kali mencuat setelah diunggah oleh kanal YouTube Garosero Research Institute, yang mengklaim bahwa keluarga Kim Sae Ron menuduh aktor tersebut telah menjalin hubungan dengannya selama enam tahun sejak ia masih di bawah umur. Tak hanya itu, dalam laporan yang beredar, Kim Soo Hyun juga disebut-sebut terlibat dalam berbagai masalah terkait perpindahan agensi Kim Sae Ron.
Kabar ini langsung menuai reaksi besar dari publik. Banyak yang mempertanyakan kebenarannya, sementara yang lain mengecam keras jika benar ada tindakan child grooming dalam hubungan mereka.
Apa Itu Child Grooming?
Dirangkum dari laman e-safety commissioner, child rooming adalah tindakan manipulatif yang dilakukan oleh pelaku untuk mendapatkan kepercayaan dari anak di bawah umur, biasanya dengan tujuan mengeksploitasi mereka secara emosional, psikologis, atau seksual. Grooming dapat terjadi baik secara langsung maupun melalui media digital.
Di era digital, online grooming menjadi semakin marak. Pelaku bisa saja menggunakan akun palsu, berpura-pura menjadi seseorang yang menarik bagi korban, dan secara perlahan membangun hubungan hingga akhirnya mempengaruhi atau memanipulasi korban untuk melakukan tindakan yang mereka inginkan.
Taktik yang Digunakan dalam Child Grooming
Child grooming sering kali sulit dideteksi karena dilakukan secara bertahap. Berikut beberapa cara yang sering digunakan oleh pelaku untuk menjebak korban:
- Menyesuaikan Diri dengan Dunia Anak-anak
Pelaku biasanya menggunakan media sosial, game online, atau aplikasi populer untuk mendekati anak-anak dan membangun pertemanan. - Menyamar atau Menggunakan Identitas Palsu
Mereka dapat berpura-pura menjadi teman sebaya, gamer, atau sosok yang dapat dipercaya agar korban lebih mudah terbuka. - Menggali Informasi Pribadi
Pelaku sering kali bertanya hal-hal pribadi atau mengamati aktivitas online korban untuk menciptakan hubungan yang lebih dekat. - Mengajak ke Percakapan Pribadi
Setelah mendapatkan kepercayaan, mereka akan mengajak korban berbicara di ruang yang lebih tertutup, seperti DM atau video call, sehingga sulit dipantau. - Meminta untuk Menjaga Rahasia
Salah satu ciri grooming adalah ketika pelaku meminta korban untuk merahasiakan hubungan mereka dari keluarga dan teman-teman. - Mengontrol dan Mengintimidasi
Pelaku bisa menggunakan ancaman atau tekanan emosional agar korban tetap dalam kendali mereka, bahkan hingga melakukan cyberstalking untuk mengawasi dan mengintimidasi korban.
Mengapa Child Grooming Berbahaya?
Banyak korban grooming yang merasa malu atau takut untuk melapor, sehingga kejahatan ini sering terjadi tanpa diketahui. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang tanda-tanda grooming agar anak-anak dan remaja lebih waspada serta dapat mencari bantuan jika merasa tidak aman.
Baca juga: Sinopsis Drakor Everyday We Are, Film Terakhir Kim Sae Ron
Nah, Itu dia yang disebut child grooming Sobat Kepo!
Perlu diketahui Isu mengenai Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron masih menjadi perbincangan panas. Meski belum ada bukti konkret yang menguatkan tuduhan ini, kasus ini kembali membuka diskusi tentang pentingnya memahami child grooming dan bagaimana melindungi anak-anak dari potensi bahaya ini.